Dalam rangka meningkatkan kompetensi pustakawan dan laboran madrasah, Kementerian Agama melalui Direktorat Guru dan Tenaga Kependidikan (GTK) Madrasah Direktorat Jenderal Pendidikan Islam (Ditjen Pendis) menyelenggarakan kegiatan Penyusunan Modul Pustakawan dan Laboran.
Direktur GTK Madrasah Mohammad Zain menyampaikan dalam rangka meningkatkan literasi bagi guru madrasah, Kemenag melalui Direktorat GTK Madrasah telah menyiapkan draft MoU dengan perpustakaan nasional, diantaranya bertujuan untuk memberikan kartu perpustakaan nasional bagi guru dan tenaga kependidikan madrasah agar dapat mengakses berbagai macam sumber bacaan dalam memperkaya pengetahuan.
Menurut Zain literasi memiliki arti yang luas, termasuk literasi membaca, literasi logic atau numeric, sains, sosial budaya, agama dan digital. “Satu-satunya untuk membangun kemajuan bangsa yang kita butuhkan adalah literasi sains. Karena sepenjang pengalaman yang ada, bahwa bangsa kita akan menjadi besar dan maju jika budaya literasinya kuat,” tegasnya, di Bogor (31/05).
Dalam arahannya, Zain menjelaskan Direktorat GTK juga sedang memperjuangkan tenaga kependidikan agar mendapatkan hak yang sama dalam meningkatkan kompetensinya terutama dalam hal literasi.
Kepala perpustakaan Nasional Muhammad Syarif Bando memaparkan bahwa sejak tahun 2010 Perpustakaan Nasional telah mengadakan kegiatan pengembangan perpustakaan bukan hanya di kementerian dan lembaga saja, tapi juga pesantren, yang masih berjalan hingga saat ini.
“Penyusunan modul pustakawan dan laboran jangan dipahami dari sisi manajemen koleksinya, manajemen kowledgenya, tapi juga mengantarkan guru dan tenaga kependidikan untuk memastikan bahwa 70% peran perpustakaan sebagai transfer knowledge,” tutur Syarif.
Pada kesempatan yang sama, Kasubbag Tata Usaha Papay Supriyatna menyampaikan kegiatan penyusunan ini diharapkan mampu mendorong para pustakawan dan laboran agar bisa merespons dinamika pembelajaran di era Revolusi Industri 4.0.
Papay menegaskan, target pelaksanaan yang hendak dicapai dalam kegiatan ini adalah tersusunnya draft modul pustakawan dan laboran yang dapat dijadikan sebagai bahan rujukan untuk pelatihan, peningkatan kompotensi, dan memperkuat kualitas pustakawan dan laboran madrasah.
Kegiatan ini diikuti oleh 70 orang peserta yang terdiri dari pustakawan, laboran, kepala madrasah, pengawas, dosen dan praktisi, berlangsung pada 31 Mei sampai dengan 3 Juni 2021 di Bogor.
0 Comments